Televisi
adalah salah satu alat elektronik yang wajib ada di rumah. Saat ini di
indonesia tidak ada yang dirumahnya tidak ada TV. TV sebagai sarana menghibur
diri dan sebagai sumber informasi. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa
suka menonton TV.
Salah satu
hiburan di TV Indonesia adalah sinetron, sinetron-sinetron di Indonesia
bervariasi dari cerita anak-anak, remaja, orang dewasa, genre komedi, romantis
sampai ke religi. Tapi satu yang menjadi pertanyaan saat ini adalah ada apa
dengan sinetron Indonesia ???. Dengan keberagaman genre dan cerita gaung
sinetron Indonesia malah semakin lama semakin kurang kepopulerannya. Sinetron
indonesia mulai digantikan dan tenggelam karena stasiun TV lebih banyak
menayangkan drama-drama India, Turki dan Korea saat ini.
Para remaja
Indonesia saat ini sudah beralih ke drama Korea, ibu-ibu lebih ke drama Turki
sedangkan para bapak ke drama India. Ada apa dengan sinetron Indonesia ???,
hanya beberapa saja yang masih eksis dan disukai masyarakat Indonesia.
Pada
kesempatan ini berbagicoretanku akan mengupas permasalahan mengenai sinetron
Indonesia. Artikel kali ini akan membandingkan sinetron Indonesia dengan drama
korea. Mengapa drama Korea, karena saat ini demam drama Korea tengah melanda
Indonesia. Bukan hanya di Indonesia tapi drama Korea juga banyak dibeli oleh
negara-negara lain.
Berikut
perbandingan antara Sinetron Indonesia dan Drama Korea :
1.
JUMLAH EPISODE
Perbedaan yang sangat
kentara adalah dari segi episode. Di Indonesia episode dari satu sinetron tidak
pernah ditetapkan dari awal sinetron itu ditayangkan atau diumumkan akan tayang
di TV, berbeda dengan di Korea drama Korea sebelum di tayangkan pasti akan
mengumumkan terlebih dahulu berapa episode penayangannya. Sinetron Indonesia
selalu tergantung dengan rating, apabila rating sinetronnya bagus maka episode
akan terus berlanjut dan cerita juga konflik akan dibuat lebih panjang bahkan
sampai keluar dari alur cerita awal.
Seperti contohnya sinetron
Tukang Bubur Naik Haji yang episodenya sudah sampai ribuan. Kalau di Korea
episode dramanya dari 16 – 100an, biasanya drama seri biasa episodenya 16 –
20an saja dan episode yang sampai 100 lebih adalah drama kolosal atau drama
keluarga mingguan.
|
Picture adapted from www.muvila.com |
2.
JAM & DURASI TAYANG
Selanjutnya ada jam dan
durasi tayang, di Indonesia dulunya tahun 90an satu sinetron itu tayang setiap
1 minggu sekali dan dengan waktu 1 jam tapi itu dulu. Di Indonesia sekarang
untuk sinetronnya di semua stasiun tv menerapkan sistem stripping atau tayang
setiap hari, walaupun tetap selama 1 jam tapi ada beberapa sinetron yang
menayangkan sinetronnya sampai 2-3 jam untuk satu hari. Hal tersebut juga
mungkin karna rating atau stasiun tv sudah bingung untuk mengisi acara apa di
slot jam tersebut. Intinya mungkin sebagian orang menyukai hal tersebut, tapi
hal itu juga membuat tidak adanya keberagaman dalam persinetronan di televisi
Indonesia.
Sangat
berbeda jauh dengan di Korea, industri hiburan di korea tampaknya lebih tau
bagaimana menarik minat penonton dengan menerapkan sistem 2 hari dalam 1
minggu, entah itu senin-selasa, rabu-kamis atau jum’at-sabtu yang setiap
harinya berdurasi selama 1 jam. Hal ini sangat bagus dan membuat adanya
keberagaman tontonan setiap harinya, selain itu juga membuat tontonan tidak
monoton dan ada rasa penasaran karena acara yang hanya tayang 2 hari seminggu
dibandingkan dengan yang tayang setiap hari.
Sebagai
tambahan di korea dramanya ditayangkan 1 jam full dan tidak dipotong dengan
iklan, iklan ditayangakan sebelum dan sesudah penayangan drama. Sedangkan di
Indonesia iklan ditayangkan disela-sela penayangan sinetron entah itu setiap 15
menit atau lebih. Untuk iklan ini tergantung masing-masing orang lebih menyukai
yang seperti apa.
3.
PLOT CERITA
Plot cerita disini merupakan
keseluruhan cerita, baik itu alur, tema dan sebagainya. Di Indonesia kembali
lagi karena sinetron bergantung pada rating maka membuat alur cerita menjadi
kurang pasti karena apabila rating cerita romantis bagus maka cerita
selanjutnya nanti mungkin akan lebih banyak adegan romantis dan sebagainya.
Sedangkan di Korea script sudah ditangan pemeran sejak jauh hari dan bukan
seperti stripping di korea jarak hari syuting dengan penayangan dramanya jauh
dan di Indonesia kalau pagi-siang syuting maka malam akan ditayangkan karena
stripping.
Lalu untuk
drama korea lebih beragam plotnya ada yang di zaman modern dan ada juga di
zaman kerajaan korea dahulu. Sedangkan di Indonesia saat ini sangat sulit
ditemui sinetron yang berlatar kerajaan Indonesia di masa lalu. Hal tersebut
membuat menjadi kurangnya pengetahuan penonton karna hanya disuguhi cerita masa
kini. Genre sinetron indonesia selalu cinta dan cinta sedangkan di korea lebih
beragam mulai dari romance, medical, misteri, edukasi, kolosal, kebudayaan,
makanan, minuman dan lain-lain.
Dari segi
tema sinetron Indonesia juga sangat kalah dari drama korea, sinetron indonesia
temanya juga sangat monoton dan lebih menitik beratkan masalah percintaan atau
hubungan yang tidak direstui, perselingkuhan dan sebagainya hal itu menjadi
fokus utamanya. Tapi kalau drama korea mereka menggabungkan hubungan percintaan
dengan pekerjaan dengan hobby sehingga membuat jalan cerita lebih menarik.
Contohnya sinetron cinta
fitri yang dibuat memiliki banyak season dan dikeseluruhan seasonnya hanya
mngenai lika-liku cinta si fitri dan perslisihan di keluarganya. Sangat berbeda
dengan drama korea Descendant of The Sun yang bercerita bagaimana percintaan
dokter dan tentara beserta lika-liku percintaan mereka yang menegangkan di
medan perang.
|
Picture adapted from www.kdramastars.com |
4.
PEMERAN
Untuk pemeran di sinetron
Indonesia bisa dilihat sendiri saat ini kalau yang sedang terkenal maka itu
yang selalu menjadi pemain sinetron. Contohnya seperti saat Nikita Willy naik
daun, baru saja dia menamatkan satu sinetron lalu dalam waktu sebentar dia akan
bermain sinetron lagi bahkan di stasiun tv yang sama. Sangat berbeda jauh
dengan di Korea, karena drama korea tayang seminggu hanya 2 kali maka membuat
ada berbagai drama dalam satu minggu dan pemerannya juga tidak ada yang sama.
Artis Korea selalu total
dalam memerankan perannya di drama ada yang berlatih berbulan-bulan untuk bisa
memerankan dramanya sehingga tidak ada artis korea yang cepat bermain drama
lagi setelah menamatkan satu drama.
5.
STYLE & FASHION
Style dan fashion disuatu
sinetron atau drama juga turut mempengaruhi banyak sedikitnya penonton. Di
Korea dramanya sangat memperhatikan style dan fashion pemerannya, make up dan
pakaian di dalam drama yang populer di Korea akan menjadi tren di masyarakat
dan merk pakaian dan make up itu langsung laku dipasaran. Style dan fashion di
drama korea juga selalu beragam dan kebanyakan dibuat natural dan sesuai dengan
cerita. Berbeda dengan di Indonesia yang terlihat lebih menor dan kurang pas
dengan keadaan atau situasi cerita pada saat itu. Misalnya saja cerita
bertempat di rumah tetapi dandanan sangat menor dengan gincu mrah tebal seperti
orang yang ingin keluar rumah
|
Picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id |
|
Picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id |
6.
Pengambilan Gambar
Pengambilan gambar juga
salah satu aspek yang harus diperhatikan dan menjadi pembanding. Di Korea
pengambilan gambar sangat diperhatikan dan detil dikerjakan baik dari segi
editing efek, tempat syuting, dan detil lain yang bahkan kalau di sinetron
indonesia tidak terperhatikan. Dalam membuat drama di korea rela mengeluarkan
uang banyak walaupun nantinya drama itu tidak sukses tetapi pengerjaannya tidak
main-main dan seenaknya saja.
Berbeda sekali dengan di
Indonesia yang tidak berani mengeluarkan uang banyak sehingga pengambilan
gambar menjadi biasa, tempat syuting juga biasa efek juga biasa dan semuanya
terasa biasa. Misalnya saja yang sangat terlihat jika di sinetron Indonesia
adegan sedang berada di dalam mobil yang berjalan maka sangat terlihat kalau
mobil tidak benar-benar jalan hanya diedit saja, lalu tempat syuting yang
selalu hampir sama dan tidak memakai tempat-tempat indah di Indonesia dan yang
sangat terlihat juga ketika adegan di ICU rumah sakit, terlihat sangat-sangat
biasa dan tidak nyata dan dibuat seadanya.
Di Korea tidak mungkin akan
ditemukan kejadian seperti itu bahkan di korea setiap dramanya berlomba-lomba
mencari tempat syuting unik dan indah sehingga bisa dijadikan objek wisata
untuk dikunjungi penonton. Hal tersebut tidak hanya mmbuat drama korea yang
ditonton menjadi lebih menarik tapi juga untuk mempromosikan Korea.
|
Picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id |
|
Picture adapted from omardaniel-anugerahcinta.blogspot.co.id |
7.
Soundtrack
Terakhir untuk pelengkap adalah
soundtrack, di Indonesia ada soundtrack pada sinetron tapi sedikit bahkan ada
yang Cuma 1 saja untuk pmbuka dan penutup sinetron sisanya didalam sinetronnya
jarang sekali diiringi musik atau soundtrack. Apabila di Korea 1 drama ada yang
memiliki lebih dari 10 soundtrack khusus yang dibuat eksklusif untuk drama
tersebut. Soundtrack itu menjadi pelengkap bahkan ada yang sangat terkenal
dibandingkan dramanya mulai dari lagu sedih sampai gembira dan disesuaikan
dengn cerita drama tersebut sehingga penonton tidak akan bosan untuk melihat
drama tersebut.
Demikian beberapa
permasalahan dan perbandingan antara sinetron Indonesia dan drama Korea. Jadi
kembali ke awal Ada Apa Dengan Sinetron Indonesia ??? menurut saya sangat
banyak kesalahan dan ketidakpatutan pada sinetron Indonesia, semoga kedepannya
sinetron Indonesia bisa lebih baik dan layak untuk ditonton. Jadi tidak salah
kalau drama Korea saat ini lebih digandrungi karena drama korea menyajikan
paket komplit pemeran rupawan + cerita menarik + soundtrack asyik + tempat
indah sehingga yang menonton akan terbuai dengan paket komplit tersebut.
Tidak bermaksud menyalahkan
tetapi semuanya sesuai fakta yang ada.
Pesan : Cobalah ambil kekurangan yang ada dalam dunia pertelevisian kita sebagai kelemahan yang harus kita perbaiki, bukan semakin hari semakin kurang. Kita harus mengikuti kemajuan yang ada jangan terus tertinggal
*picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id